djurayah@gmail.comAdegan 1
Disebuah desa Serbaserbi, Hampir seluruh mata
pencaharian masyarakat adalah sebagai
Petani. Meskipun mereka hanya bekerja sebagai petani, tetapi kehidupan seluruh
masyarakat di desa serbaserbi sangat makmur karena hasil panen mereka yang sangat
banyak dan seluruh masyarakat di desa serbaserbi memiliki sawah masing-masing
untuk digarap.
(Tarian Petani)
Zahwa :
Sudah tidak sabar lagi ya pak memanen padi-padi ini
Panji :
Iya, padi-padi ini hanya menunggu hitungan hari saja bu.
Sahira :
Bapak-bapak, Ibu-ibu sedang membicarakan apa disini?
Nabil : Eh Bu Sahira, ini kami sedang
membicarakan tentang padi-padi kita ini
Sahira :
Emang kenapa ya, padi-padi kita ini?
Rere : Tak ada apa-apa, hanya saja kami
sudah tak sabar lagi mengadakan pesta panen tahun ini
Sahira :
Oh itu toh, kalau itu saya juga tidak sabar lagi.
Laura :
Alhamdulillah sekali ya, didesa kita ini, hasil panennya selalu memuaskan.
Panji : Tidak seperti dikampung
sebelah.
Sahira :
sst. Tidak boleh seperti itu pak, kita harus mendoakan juga agar hasil panen
tahun ini dikampung sebelah lebih memuaskan dibandingkan tahun tahun
sebelumnya.
Zahwa :
Tapi apa ya yang buat hasil panen dikampung sebelah jadi seperti itu?
Nabil :
Dengar-dengar sih, karna banyak tikus yang menyerang padi-padi mereka.
Panji :
Ha? Tikus? Wah gawat juga kalau tikus-tikus itu jadi kemari ya
Sahira :
Husss, jangan mengatakan seperti itu pak, nanti denger malaikat. Abis kita kalo
doanya terkabul.
Rere :
Iya juga ya,
Laura : Tapi selama ini didesa kita
juga kan ada tikus, tapi gak pernah terjadi hal seperti itu.
Panji : Nah, kalau soal itu. Saya
juga bingung pak.
Riska :
Ya sudah, hari sudah mulai gelap. Ayo kita kembali ke rumah
Adegan 2
Pada malam harinya, segerombolan
tikus dari desa sebelah pergi ke desa serbaserbi. Tikus-tikus itu melihat
padi-padi yang sangat bagus sekali.
(Tarian tikus jahat)
Alena : Wahahahaha, luar biasa sekali
sawah-sawah didesa ini, kenapa gak dari dulu saja kita ke desa ini?
Azzam : Itu dia, kita terlambat mencari
informasi tentang desa ini.
Firzi : Bukan kita yang terlambat, tetapi
tikus-tikus disini yang menyembunyikan rahasia ini..
Cyntia : Berani sekali mereka
menyembunyikannya dari kita.
Alena : Untung saja, aku berkeliling
didesa ini sehingga aku mendapatkan informasi yang tepat.
Yudhis : Kalau begitu, jangan dulu kita
hancurkan padi-padi disini. Ayo kita buat rencana agar masyarakat mengira
tikus-tikus disinilah yang membuat hancur padi-padi ini.
Amel : Ya, agar bukan kita yang
ditangkap.
Firzi : Tetapi tikus-tikus sok baik
hati itu.
(Tertawa
bersama-sama)
Ternyata dibalik
padi-padi nan indah itu, anak tikus yang baik hati telah mendengar pembicaraan
ini Ia langsung memberitahukan kepada keluarganya.
Anya : Ibu, ayah, kakak. Kesinilah
cepat
Hizrah : Kenapa sayang?
Anya : Ibu, ayah, kakak. Tikus-tikus
jahat itu sudah datang kedesa kita ini.
Mesya : Ah kamu ini mengada-ngada saja.
Mana mungkin tikus tikus itu kemari. Mereka saja sudah sangat percaya dengan
apa yang dikatakan ayah, bahwa didesa kita ini tidak memiliki padi sebaik ini.
Reihan Athailah : Iya nak, mereka kemarin bertanya kepada ayah. Dan ayah menjawab
seperti itu agar mereka tidak menganggu sawah-sawah masyarakat disini.
Zakwan :
Berarti ayah berbohong ya?
Reihan :
Ya, memang ayah berbohong. Perbuatan ayah memang tidak baik, tapi ayah
melakukan itu untuk melindungi sawah-sawah disini.
Rado : Oh itu artinya, Ayah tidak mau
membuat para petani disini mengira bahwa kita bangsa tikus yang merusak
padi-padi itu. Karna tidak semua bangsa tikus itu jahat.
Anya : Tapi yah,,,,,
Ibu : Sudahlah nak, jangan
ketakutan seperti ini. Dengarkan saja apa kata ayahmu.
Hizrah : Semua akan aman, tidak akan
terjadi apa-apa.
Adegan 3
Firzi : Ayo, kita hancurkan
padi-padi ini, lalu kita pergi kerumah tikus penghianat itu, agar jejak-jejak
kita tertinggal di rumah mereka.
Alena : Wah ide yang bagus, setelah
itu pasti para petani itu menuduh tikus tikus itu yang menghancurkan padi-padi
mereka.
Azzam :
Tapi jika mereka nanti ditangkap oleh para petani itu bagaimana?
Habib : Ya itulah memang tujuan kita.
Adegan 4
Sahira :
Yaampun, padi-padi kita, kenapa jadi seperti ini?
Panji :
Padahal hari ini waktunya kita memanen ini semua
Rere :
Ini pasti ulah tikus-tikus, yang kemarin menyerang desa sebelah
Sahira :
Kita harus menangkap tikus-tikus itu
Panji :
Ya benar, kita akan menugaskan seluruh kucing kucing disini untuk menangkap
tikus-tikus itu.
(Seluruh petani
menangisi kerusakan sawah-sawahnya)
Noval : Dengarkan seluruh rakyat
kucing, kita mendapat tugas dari petani-petani itu untuk menangkap tikus-tikus
yang ada disini
Adam : Kenapa bos?
Noval : karna mereka telah merusak
padi-padi seluruh petani disini.
Rajabul :
Baik bos
(Seluruh kucing
berkeliaran di desa untuk mencari tikus-tikus)
Rado :
Ada apa ini? Kenapa kalian semua menangkap kami?
Adam : Sudah diam, kalian sudah
menghancurkan sawah sawah para petani di desa ini. Jadi kami akan menangkap
kalian
Anya :Tapi bukan kami yang melakukan
itu, itu ulah tikus-tikus jahat kampung sebelah
Tata :
Aaaah, itu alasan kalian
Rasyid :
Sudah ayo kita tangkap mereka.
Keko :
Sebentar bos (sambil terengah-engah) apa yang dikatakan anak tikus itu benar
Adam :
Maksudmu?
Keko :
Tadi sewaktu aku mencari tikus-tikus. Aku mendengar tikus-tikus jahat itu
membicarakan tentang rencana mereka untuk kabur dari desa ini setelah merusak
sawah-sawh petani tadi malam.
Tata :
Tapikan mereka juga tikus, pasti sifat mereka sama saja.
Anya :
Jangan memandang semua orang sama, walaupun kami dari bangsa yang sama. Karna
setiap orang memiliki sifat yang berbeda-beda.
Zakwan : Jangan langsung menuduh orang
tanpa ada bukti dulu
Adam : apa yang dikatakan tikus itu
benar.
Noval : Iya, Kita sudah salah, kita
sudah menuduh mereka tanpa ada bukti. Sebaiknya kita meminta maaf kepada
mereka.
Reihan Athailah : Iya kami sudah memaafkan kalian sebelum
kalian meminta maaf kok.
Setelah meminta maaf, para kucing
pun pergi untuk menangkap tikus-tikus jahat itu lalu mereka menyerahkan kepada
petani. Setelah penangkapan tikus-tikus itu, semua desa tidak pernah lagi
mengalami kerusakan pada sawah-sawah mereka. Semua petani, tikus dan kucing
hidup berdampingan didesa tersebut.